Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 10 Perindustrian
Bahasa Indonesia · Bab 10 Perindustrian
Sarwiji Suwandi Sutarmo

24/08/2021 14:13:09

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pabrik

250

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

A. Menyimak dan Mendeskripsikan Alur Novel Remaja

Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini kamu diharapkan dapat:

z

mendeskripsikan alur novel remaja yang dibacakan dan

z

menyimpulkan alur novel remaja yang dibacakan.

Pada pembelajaran yang lalu sudah dibahas mengenai alur novel remaja

melaui kegiatan membaca. Pada pembelajaran berikut ini kamu akan diajak

untuk mendeskripsikan atau menjelaskan alur novel remaja melalui kegiatan

menyimak.

Sebuah cerita selalu berawal dan akan berakhir. Peristiwa yang jalin-

menjalin dari awal sampai akhir disebut alur cerita atau plot. Sebagai rangkaian

sebuah peristiwa, alur menampilkan konflik-konflik, baik konflik besar maupun

konflik kecil. Dalam alur akan dijumpai penahapan alur sampai dengan puncak-

puncak konflik.

Konflik-konflik dalam alur dapat berupa konflik internal dan konflik

eksternal. Konflik internal (konflik batin) adalah konflik yang dirasakan dalam

diri seorang pelaku. Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara seorang

pelaku dengan pelaku lainnya. Konflik eksternal juga dapat terjadi antara

seorang pelaku dengan alam atau bahkan dengan Tuhannya.

Jika ditinjau dari cara mengakhiri cerita, terdapat dua jenis alur, yaitu alur

terbuka dan alur tertutup. Pada alur terbuka, akhir cerita itu masih menyisakan

pertanyaan dalam diri pembaca tentang bagaimana nasib pelaku atau tokoh

cerita itu. Cerita diakhiri dengan alur tertutup manakala cerita itu benar-benar

selesai tanpa menimbulkan pertanyaan lanjutan dalam diri pembaca.

Jika ditinjau dari suasana hati tokoh atau pelaku utama dalam akhir cerita,

alur dapat digolongkan menjadi dua, yaitu alur akhir bahagia (

happy ending

)

dan alur akhir duka (

tragedy ending

). Alur berakhir bahagia apabila pelaku

utama menemukan kebahagiaan pada akhir cerita, sedangkan alur berakhir

duka manakala tokoh utama menemui penderitaan atau bahkan kematian pada

akhir cerita.

251

Perindustrian

1. Mendengarkan Pembacaan Kutipan Novel Remaja

Tutuplah bukumu, dengarkan pembacaan kutipan novel yang akan

dibacakan gurumu! Dapat pula digunakan materi simakan lain.

Selanjutnya, kerjakan latihan berikut ini!

Latihan

Setelah kutipan novel itu selesai dibacakan kerjakan tugas-tugas berikut

ini!

1. Jelaskan konflik yang sedang dialami oleh tokoh utama dari kutipan

novel yang kamu dengar!

2. Bagaimana akhir dari cerita dalam novel itu, termasuk alur terbuka

atau tertutup?

3. Bagaimana penyelesaian akhir cerita itu? Tokoh utama berakhir

dengan kebahagiaan atau kesengsaraan?

4. Jelaskan secara singkat alur kutipan novel yang kamu dengarkan!

...............................

Sumpah deh, Ta, gue nggak nyangka ternyata Ariel sama kakak gue

kenal baik. Ini berarti kesempatan gue buat dapetin Ariel semakin terbuka

lebaaaaarr," Mayang membentangkan tangannya sambil tersenyum.

"Cieee... wajah lo udah ngelebihin cerahnya pagi, Yang," puji Rista yang

sedari tadi mendengarkan cerita Mayang dengan asyik. Hari itu memang

masih pagi, bahkan bel masuk belum berbunyi.

"Yah, gue emang lagi dapet rezeki, Ta." Mayang membanggakan

dirinya.

"Sstt.. Yang, Kak Rocha tuh." Mata Rista tak sengaja menangkap sosok

Rocha yang sedang berjalan ala peragawati melewati kelas Mayang dan

Rista.

"Kak Rocha?" Mayang ikut melihat cewek yang dilihat Rista. "Terus

kenapa? Emang gue ada urusan opa sama dia?"

252

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Rochalia, itu namanya. Salah satu anak kelas dua Camar yang paling

gaya di sekolah. Dan paling ngetop. Bukan karena hal yang positif, tapi

negatif. Gila, anaknya tukang labrak kelas satu. Dikit-dikit, labrak. Begini,

labrak. Begitu, labrak. Kayaknya dia nggak bisa hidup tanpa ngelabrak.

Sayangnya, anak kelas tiga nggak ada yang berani ngomelin dia.

Soalnya Rocha punya kakak cewek yang udah kuliah. Eits, jangan salah,

walaupun cewek, kakaknya Rocha tomboi dan perkasa banget. Jadi kalo

diomelin, dia bakal ngadu.

"Sekarang giliran gue, yang cerita, Yang," ujar Rista setengah berbisik.

"Kayaknya dia suka sama Ariel deh."

"Hah? Tau dari mana lo?" Mayang mengentakkan kakinya saking

kagetnya.

"Iya, Yang. Tau nggak, waktu gue baru dateng tadi, gue liat Kak Rocha

ngejar-ngejar Ariel mulu, Ariel jalan ke mana, Kak Rocha ngikutin terus.

Pokoknya jadi buntutnya Ariel, gitu" Risto melipat tangannya.

Mayang mengerutkan alis sambil meremas-remas rok abu-abunya.

"Terus, Arielnya gimana?"

"Arielnya sadar kalo dia diikutin melulu. Dari mukanya keliatan banget

dia tuh heran sama kelakuannya Kak Rocha. Akhirnya sambil jalan cepet,

Ariel masuk ke toilet, cowok. Kak Rochanya langsung pergi deh." Rista

mengangkat bahu.

"Aah... jadi gimana dong..." Mayang menggesek gesek sepatunya di

lantai dan meremas-remas tasnya. Wajahnya kusut.

"Udahlah, Yang Gue sih nggak heran Ariel disukain sama cewek lain.

Bukan elo aja. Lagian, iiihh... Ariel mana mau sama cewek macem Kak

Rocha. Ariel tuh cowok; yang kalem banget, kalo Kak Rocha... apa coba

yang bisa dibanggain dari dia? Hobi ngelabraknya?" Rista ketawa-tawa.

"Iya sih." Mayang menunduk sambil bernapas lega. "Eh, Ta, gimana

tuh kabarnya si Dega?"

"Mana gue tahu. Emang gue peduli?" jawab Rista cuek.

Kalo udah soal Sadega, anak sekelas Mayang dan Rista, Rista langsung

males. Kalo dipikir-pikir, Dega kayaknya suka sama Rista. Rista suka

dibayarin bakso, dipinjemin catetan, dipinjemin PR, dikasih ongkos angkot,

sampe dibeliin pulsa Pokoknya segala-galanya cuma buat Rista. Emang

asyik sih, tapi nggak tahu kenapa Rista jadi risi-sendiri.

253

Perindustrian

"Lo jangan ngomong begitu, Ta. Lo harus merenungkan kebaikan apa

aja yang udah dia, kasih spesial buat lo. Dia baik, tahu, Ta.

"Gue tahu kok dia tuh baik banget. Tapi gue heran aja sama dia. Masa

masalahnya, gue tuh sering banget diinterogasi sama dia. Dia suka nanya-

nanya zodiak gue, tanggal lahir, apa yong gue suka, apa yang gue benci,

nama orangtua, siapa kakak-adik gue, pokoknya lengkap banget! Kan serem

banget tuh, gue udah kayak anak ilang yang mau dicari asal-usulnya,"

keluh Rista.

"Hahaha. ," Mayang ngakak."Oh iya, Ta, kayaknya kita nggak bisa

sama-sama nunggu angkot deh hari ini. Gue mau ikut Ariel lagi. Sekalian

Ariel mau main ke rumah. Maaf ya... Mayang menggenggam tangan Rista

erat-erat. Rista tersenyum manis. "Nggak...apa-apa,. lagi, Yang. Gue bisa

kok nunggu sendirian," jawabnya lembut. Mayang nyengir lebar.

Bel masuk berbunyi super nyaring. Rista dan Mayang beranjak dari

kursi.

"Yang...," Rista memegang tangan Mayang dan setengah berbisik.

"Kenapa?"

Bagi gope dong. Gopeee doang. Buat ongkos nih, sebenernya gue lupa

bawa duit. Ayolah, lo kan pulang sama Ariel... " Rista sedikit memaksa.

Mayang menghela napas. "Hhmm gimana ya..." Dari wajahnya terlihat

ia sedang berpikir keras. "Seandainya gue kasih, lo janji nggak bilang ke

siapa-siapa..."

Rista cemberut. ,"Ya. ampun, Mayang. Nggak mungkinlah gue bilang-

bilang segala. Lo nggak percayaan banget sih sama gue. Sadar dong, Yang

Gue tuh Rista. Rista Please deh!"

Mayang menghela napas lagi. "Masalahnya, dari mulai gue dateng tuh

udah ada yang minta ke gue. Tapi gue nggak ngasih. Yang pertama, Tya.

Yang kedua, Dega, Yang ketiga Serra, Yang keempat, elo." Mayang sedikit

tersenyum.

Rista bengong. "Jadi gue nggak dikasih dong"

"Bercanda, lagi," ledek Mayang sambil berlari pergi.

"HUU... gak lucu!"

"Tuh, liat sendiri, kan, Yang...," Rista berujar, melirik Rocha yang sedang

membuntuti Ariel ke mana-mana saat istirahat.

254

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Mayang mengambil lolipop dari stoples kantin, menyerahkan uang lima

ratus rupiah pada Bu Kantin, lalu melihat siapa yang dimaksud Rista.

"Iihh, bener, Ta. Kasian Ariel. Gue nggak nyangka, Kak Rocha bisa segitu

kegatelannya sama cowok. Pasti Kak Roch senang banget tuh ngeliatin Ariel

pas belajar di... kelas. Kan mereka satu kelas." Mayang memandang mereka

dengan pandangan judes.

"Yang, kayaknya mereka mau ke sini deh." Rista menyenggol pelan

pinggang Mayang. Mayang membuka bungkus lolipopnya dan segera

mengulumnya di mulut.

"Eh, Mayang. Haii, Yang" sapa Ariel sambil melirik Rista sedetik doang.

"Hei Ar" balas Mayang sambil melirik Rocha yang, tiba-tiba saja

menyelipkan tangannya di lengan Ariel. Ariel mengerutkan alisnya.

"Cha, lo apa-apaan sih?" Ariel menyingkirkan tangan Rocha dengan

pandangan marah. Mayang menahan cemburu.

"Lho, kok lo marah sih, Ar? Emang gue nggak boleh ya deket-deket

sama elo?" Rocha melipat tangannya.

"Nggak. Lo emang nggak boleh deket-deket sama gue," jawab Ariel

sebel. Namun tetap saja nggak bisa, membuat Rocha beranjak, dari situ.

Diam-diam Mayang tersenyum.

"Ehm, Yang, makasih ya, karena elo, gue bisa ketemuan lagi sama Maga

Genta." Ariel kini bicara pada Mayang. "Gue sama dia kan sobatan.

Orangnya baik banget sih. Dia tuh anak kelas tiga yang paling gue sukain

dulu."

"Iya, Mas. Genta bilang lo orangnya baik, Ar," jawab Mayang dengan

walah semerah tomat.

"Pada gomongin apa tuh? Nggak jelas banget deh," Rocha menggerutu

sambil memandang Mayang dan Ariel.

Ariel melirik Rocha sinis. "Makanya, gue udah bilang lo nggak usah

deket-deket."

Rocha memain-mainkan rambut panjangnya dengan genit. "Tapi gue

bisa nangkep juga. kok. Lo lagi ngomongin Maga Genta ya?" terka Rocha

ingin tahu." Iya. Emang kenapa?" bentak Ariel kasar. "Tahu nggak lo, dia

tuh adiknya Maga Genta yang pinter itu." Ariel menunjuk Mayang. Dalam

hati Mayang girang banget. Abangnya dipuji, oleh Ariel, di depan Rocha

255

Perindustrian

pula. Ah, serasa dia yang dipuji. Rocha malu harga diri dibanding elo! Dia

juga punya perasaan, nggak kayak elo yang cuma bisa ngejelek-jelekin

orang. Maaf , coba lo perhatin diri lo sendiri! Nanyai dulu diri lo! Ternyata

lo tuh lebih pengecut daripada orang-orang yong lo anggap pengecut! Lo

selalu ngejelek-jelekin orang padahal lo sendiri nggak bisa jaga diri, dasar

pengecut!" bentak Mayang tajam. Rocha, tentu saja, merasa direndahkan.

Didorongnya Mayang. "Berani-beraninya lo ngomong gitu ke gue! Seumur

hidup belom pernah ada yang ngomong gitu ke gue! Ternyata sekalinya

ada, keluar dari mulut cewek yang lebih muda dari gue! Nggak sopan, lo!

Maksudnya gue nggak bisa jaga diri tuh apa? Kayak gue cewek nggak

bener aja!" Rocha balik membentak dengan judes.

"Lo emang cewek nggak bener kok. Lo emang nggak bisa jaga diri. Lo

tuh centil, doyan ngebuntutin cowok, dasar gatel. Cewek gatel! jawab

Mayang suara judesnya. Ariel terkejut.

Tuh, udah, berhenti!" Rista yang dari tadi diam langsung menengahi

Rocha dan Mayang sebelum keduanya berlanjut berantem fisik. "Diem!

Nggak pantes banget deh berdebat kayak gitu! Ngaco, ngacaooo!"

'Iya,' denger lo berdua. Nggak enak dengernya! Ariel mendukung Rista.

Rocha dan Mayang langsung terdiam. Perlahan Rista menyeret Mayang

yang masih dendam menaju kursi di koridor. "Yang, gue nggak suka liat lo

begini. Nggak sopan. Gimanapun juga Kak Rocha kan kakak kelas kita,

Yang." Rista membelai rambut Mayang ketika mereka berdua duduk.

"Tapi lo liat sendiri kan tadi? Dia tuh udah ngejelekin gue, ngejelekin

kakak gue, kesel gue," Mayang tetap teguh pada pendiriannya.

Rista menarik napas panjang ketika Ariel datang menghampiri mereka.

Kali ini tak ada yang membuntutinya.

"Yang, gue minta maaf ya. Gara-gara gue bilang ke Rocha Genta kakak

lo, lo berdua jadi musuhan..." Ariel duduk di sebeleh Mayang.

"Lo nggak salah kok, Ar. Gue marah sama elo," jawob Mayang lembut.

"Udahlah, Yang. Rocha anaknya emang gitu. Betul kata lo dia tuh

tukang ngata-ngatain orang, padahal dia sendiri nggak pemah introspeksi

diri. Gue juga sebel sama dia. Kok masih ada sih cewek model dia zaman

sekarang," ujar Ariel jujur "Eh Yang, nanti' 1o jadi pulang bareng gue, kan?

Gue ketemu sama Genta..."

256

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

"Jadi, Ar. Mas Genta juga pengen banget ketemu lagi sama lo," jawab

Mayang pasti "Mas Genta, Mayang pulang," sapa Mayang ketika Genta

membuka pintu gerbang. "Mayang bawa Afteeel."

"Ayo masuk, masuk," ajak Genta dengan bersemangat.

Beberapa menit kemudian Ariel dan Genta sudah terlibat percakapan

seru di ruang TV. Hari ini rumah-asli sepi. Yang ada ya cuma mereka. Orang

tua dua-duanya pergi. Maklum dua-duanya kerja. Mayang berada di

kamarnya yang serba

pink

sambil sesekali membuka pintu pelan-pelan,

mengintip Ariel dan Genta yang duduk di sofa empuk ruang TV Merek tr

rigomongin, apa sih? tanya Mayang dalam hati. Kalau gue ikut nimbrung,

ganggu nggak ya? Tapi jangan deh. Mereka kan, lagi kangen-kangennya.

Wah, nggak nyangka Mas Genta punya sobat sekeren itu. Ariel lucu banget

sih. Dari jauh aja udah lucu abis begini. Gimana dari deket?

Mayang mesem-mesem sendiri.

Suara HP yang tiba-tiba berbunyi mengejutkan Mayang. Lagunya

Ekspresi.

Dengan cepat ditutupnya pintu, dan diraihnya HP dari tempat tidur

Rista. Dega Calling... begitu tatanan huruf yang tertera di layar. Dasar

Mayang, walaupun ia tahu Rista nggak pernah jadian sama Dega, iseng

aja dia nanyain begitu. Lagi pula, secara pribadi sih menurut Mayang mereka

tuh cocok banget, hehe...

"Halo...," Mayang mengeluarkan suara cueknya.

"Halo? Mayang? Yang, tebak deh, masa gue dibeliin pulsa lagi sama

Dega. Gila tuh cowok baik banget. Tau aja kebutuhan gue," terdengar suara

Rista yang bersemangat.

Mayang tersenyum geli. "Jadi pulsa buat nelepon gue sekarang dari

Dega dong..."

"Yah, begitulah."

"Terus, gimana nih? Tampaknya lo udah ada rasa, Ta. Ciieee...," goda

Mayang. Tepat setelah itu, terdengar suara Genta memanggil namanya.

"Eh, tunggu bentar, Ta..."

Mayang memegang HP-nya sambil membuka pintu kamar dan

menemui Genta dan Ariel di ruang TV

"Kenapa,' Mas? Tunggu yaa, lagi nelepon nih:..," kata Mayang, lalu mulai

berbicara di HP-nya lagi. "Jawab pertanyaan gue, Ta. Lo pasti ada rasa."

257

Perindustrian

"Huu... enak aja. Walaupun dia baik banget, tetep aja gue nggak naksir.

Eh, udah dulu ya, gue mau nunggu angkot."

"Lo masih di sekolah?"

Hehe, iya. Nggak tahu nih. Sebenernya males pulang. Udah ya.

Dadah..."

Hubungan terputus. Mayang berbalik menghadap kakaknya.

. "Siapa, Yang?" tanya Genta penasaran.

"Rista" jawab Mayang yang seketika membuat Ariet sedikit kaget. "Dia

baru aja dibeliin pulsa sama Dega. Dega tuh baik banget deh sama Rista.

Rista selalu dikasih apa-apa padahal Rista nggak minta. Kayaknya tuh

cowok udah ngebet dahsyat."

"Dega? ulang Ariel. Mayang mengangguk. Ariel tersenyum geli seperti

membayangkan sesuatu.

"Kok senyum? Emangnya kenapa," tanya Mayang heran melihat

tingkah Ariel. "Tapi tetep aja Ristanya nggak suka. Padahal mereka kan

cocok..." Mayang melanjutkan ceritanya.

"Ih, apa cocoknya?" kata Ariel sambil mengangkat alis. "Masa Rista

dipasangin sama Dega?

Beauty and the Beast

dong. Hahaha..." Ariel ngakak.

"Lo baik sama Dega, ya?" tanya Mayang. Entah mengapa, pikiran itu

terlintas begitu saja di otak Mayang.

Ariel tiba-tiba seperti bingung. "Eh, lumayan...," jawabnya dengan nada

seolah tak yakin. Mayang cuma manggut-manggut.

"Eh, Mas Genta, tadi Mayang kenapa dipanggil? Mau diajak ngobrol

juga ya? Asyiiikkk..." Mayang kegirangan.

"Huuu.,. GR! Aku mau minta tolong bawain air putih dua gelas ke meja

sini."

Mayang merengut. "Ahhhh... sebeeeel...!!!" Ariel tertawa sambil geleng-

geleng kepala.

Dua jam berlalu sudah ketika Ariel mohon diri. Tapi ia berjanji akan ke

situ lagi. Atau Genta yang main ke rumah Ariel.

Genta mengacak-acak rambut panjang Mayang ketika sedan Ariel

sudah berlalu. "Makasih ya, adikku yang kecil, berkat kamu aku bisa ketemu

lagi sama Ariel," dengan wajah berseri.

258

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Mayang melipat tangannya. "Ngobrolin apa aja sih sama Ariel?"

"Waah, banyak. Termasuk yang katanya baru hari ini terjadi," jawab

Genta sambil merangkul pundak Mayang dan berbisik di telinganya.

"Kasus Rocha."

Mayang memandang Genta tajam. "Maksudnya, waktu aku berantem

sama Kak Rocha?"

"Iya. Kamu baik deh, ngebela aku."

"Mas Genta nggak dendam sama Kak Rocha?

"Dia ngejelekin Mas Genta lho."

"Nggak. Buat apa? Rocha tuh anaknya emang centil. Dulu, waktu Mas

Genta lagi bareng sama Ariel ke kantin, Rocha ngebuntutin terus. Nggak

heran kalo Mas Genta sering marah-marahin, dia. Mas Genta kasian deh

ngeliat ada cewek kayak gitu. Jadi punya kesan gampangan. Nggak heran

juga kan kalo Rocha tuh benci banget sama Mas Genta. Soalnya dia ngerasa

Mas Genta tuh

bodyguard

-nya Ariel. Hehe...," cerita Genta.

Mayang manggut-manggut. Ternyata kebencian Kak Rocha pada Mas

Genta ada sejarahnya. "Jadi Kak Rocha udah suka sama Ariel dari dulu

ya?" Mayang merasa tersaingi.

"Iya. Kenapa? Kamu cemburu?" tebak Genta sambil tersenyum. Mayang

hanya mengangkat alis. "Tenang aja lagi, Yang. Asal kamu tahu, tadi tuh

Ariel cerita kalo dia lagi suka sama cewek kelas satu."

Mayang kaget setengah mati, "Hah? Yang bener, Mas? Siapa?"

"Dia nggak bilang tuh. Katanya masih malu. Moga-moga aja

maksudnya tuh kamu."

"Iya. Moga-moga, jawab Mayang dengan wajah ceria.

Sejak peristiwa itu, hubungan Ariel dan Mayang jadi makin dekat.

Hampir tiap hari Mayang ikut Ariel pulang agar sekalian Ariel main ke

rumahnya. Malah Ariel pernah mentraktir Mayang dan Genta makan siang,

atau membayari nonton bioskop. Wah, wajah lucu Ariel menghiasi hari dan

hati Mayang hingga tak jarang Genta mergokin Mayang lagi senyum-

senyum sendiri.

Untung ada Mas Genta, pikir Mayang suatu kali. Kalo nggak, mustahil

Ariel dan dirinya bisa begitu akrab seperti saat ini...

Sumber:

Back Street Aja

karya Gisantia Bestari, PT Gramedia Pustaka Utama. 2006.

259

Perindustrian

B.

Membacakan Teks Berita

Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini kamu diharapkan dapat

membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume

suara yang jelas.

Menjadi pembaca berita di radio atau televisi merupakan salah satu profesi

yang cukup menyenangkan sekaligus menjanjikan. Dikatakan menyenangkan

karena seorang pembaca berita otomatis menjadi orang terdahulu yang

mengatahui peristiwa-peristiwa penting yang sedang terjadi. Cukup menjanjikan

karena menjadi pembaca berita di radio apalagi televisi dapat hidup layak dari

profesi yang ditekuni. Inilah salah satu hal penting bahwa kamu harus mampu

menguasai kemampuan membacakan teks berita dengan baik.

Membacakan teks berita merupakan salah satu kompetensi membaca

nyaring. Kompetensi membaca nyaring menuntut pembaca berekspresi secara

lisan sesuai dengan isi berita. Kemampuan membacakan teks berita menuntut

kamu untuk mampu mengomunikasikan teks yang kamu baca kepada orang

lain dengan lafal, intonasi, jeda, irama, vokal, dan ekspresi dengan jelas dan

tepat. Kejelasan dan ketepatan dalam mengomunikasikan teks yang kamu baca

sangat diperlukan agar teks yang dibaca itu dapat dipahami orang lain dengan

mudah sehingga orang lain terkesan dan tertarik terhadap isi berita yang kamu

baca.

1. Mengenal Ragam dan Isi Berita

Kegiatan 1

Bentuklah kelompok diskusi yang beranggota empat atau lima orang.

Namai tiap-tiap anggota kelompok dengan nama-nama stasiun televisi,

misalnya Indosiar, Global TV, RCTI, SCTV, TPI, Trans TV, Trans 7, ANTV,

Lativi, Metro TV). Lakukan kegiatan adu cepat antarkelompok untuk

260

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

menemukan acara-acara yang tergolog berita dari berbagai stasiun televisi,

serta menunjukkan isi berita seperti dalam format berikut ini!

No

Acara

Stasiun TV

Isi

Benar

Salah

1.

Lensa Olahraga

ANTV

Berita olahraga



2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9

10.

Lakukan diskusi kelas untuk menentukan kelompok tercepat dan pa-

ling tepat dalam mengisi format di atas. Gunakan acara-acara televisi yang

terdapat di koran untuk melakukan diskusi kelas. Dari hasil diskusi di atas

simpulkan ragam berita dilihat dari isi berita, misalnya berita olahraga,

kriminal dan seterusnya.

2. Menemukan Perbedaan Cara Membacakan Berita

Kegiatan 2

Setelah kamu dapat menjelaskan berbagai ragam berita melalui diskusi

kelas, sekarang amatilah cara membacakan berita antara ragam berita yang

satu dengan ragam berita yang lain. Misalnya,

insert

di Trans TV dengan

Total Foot Ball

di RCTI.

3. Langkah-Langkah Latihan Membacakan Berita

Untuk dapat membaca berita dengan baik diperlukan latihan. Latihan

pembacaan berita meliputi hal-hal berikut.

a. Membaca dalam hati teks berita dan memahami isinya.

b. Memberikan tanda jeda yang tepat dalam naskah berita yang akan

dibacakan.

261

Perindustrian

c. Berlatih membaca dengan intonasi dan pemenggalan yang tepat

berdasarkan teks berita yang sudah diberi tanda jeda.

Kegiatan 3

1. Bacalah dalam hati teks berita berikut ini!

2. Berikan tanda jeda yang tepat.

3. Bacalah teks berita dengan intonasi dan jeda yang tepat berdasarkan

tanda jeda yang telah kamu bubuhkan.

Teks Berita

Penjualan Daihatsu di Bulan Februari Malah Meningkat

Penjualan Daihatsu selama bulan Februari tidak terganggu. Walaupun

banjir merendam sejumlah wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan

Bekasi selama sepekan sejak awal bulan ini, penjualan Daihatsu justru

mengalami peningkatan.

''Secara nasional, penjualan justru mengalami peningkatan,'' kata

Johannes Loman, CEO PT Astra International, Tbk - Daihatsu Sales Opera-

tion di Jakarta, kemarin. Ia mengatakan peningkatan penjualan terjadi di

luar Jabodetabek yang mencapai delapan persen dibandingkan bulan

Januari. Namun, untuk wilayah DKI memang terjadi penurunan penjualan

sebesar 10 persen. ''Tapi secara nasional penjualan kami mengalami

peningkatan karena pangsa pasar kami di luar wilayah Jabodetabek

mencapai 60 persen,'' paparnya.

Ia mengatakan, terpangkasnya permintaan di wilayah Jabodetabek

disebabkan tutupnya sejumlah outlet Daihatsu akibat banjir. Hal itu karena

jalan di sekitar dealer Daihatsu terendam walaupun pabrik dan dealar-dealer

Daihatsu sendiri bebas dari banjir.

Totok Trijono,

departement head costumer service

Daihatsu mengatakan

tidak benar berita yang mengatakan bahwa produk Daihatsu terendam

banjir hingga ketinggian satu meter. "Semua

outlet

kami sudah ditinggikan

sehingga kondisi air di PDC (

Pre Delivery Center

) Daihatsu ketinggian air

hanya setengah ban. Jadi tidak benar berita yang dikemukakan media

Daihatsu terendam hingga satu meter," jelasnya.

262

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Sementara itu dari sisi produksi, banjir memang telah memangkas

produksi Daihatsu. Setidaknya selama tujuh hari kerja tidak beroperasi

proses produksi di PT Astra Daihatsu Motor menurun sekitar 25 persen atau

sekitar 3.600 unit hingga 4.000 unit. ''Hal itu sudah termasuk untuk semua

produk baik Terios, Rush maupun produk Daihatsu lainnya seperti Zebra,

Xenia, dan Avanza," jelas Sudirman MR, wakil presdir PT Astra Daihatsu

Motor (ADM).

Sudirman mengatakan untuk mengejar ketinggalan produksi tersebut,

ADM membutuhkan waktu hingga akhir Maret. ''Artinya kehilangan

produksi sebesar 4 ribu unit tersebut seluruhnya akan terpenuhi produksinya

sampai bulan Maret,'' paparnya. Kapasitas produksi ADM sekarang ini

sebesar 114 ribu unit per tahun atau sekitar 9.700 unit per bulan. Dengan

menambah jam kerja itu maka produksi per bulan mencapai 12.000 unit

per bulan.

Terhentinya produksi secara otomatis akan membuat delivery untuk

pesanan Terios mundur paling cepat satu minggu dari jadwal sebelumnya.

"Karena itu yang harusnya sudah sampai di tangan konsumen minggu ke-

4 Februari 2007 menjadi minggu I Maret 2007," ujarnya. Pesanan Terios

selama Januari 2007 mencapai 3.000 unit dan yang sudah di-delivery baru

1.400 unit. Indent baru sejak 1-13 Februari 2007 sebesar 900 unit. "Hingga

akhir Februari bisa mencapai 1.900 unit karena dealer-dealer kami sudah

beroperasi kembali," ungkapnya.

Untuk meningkatkan penjualan produsen otomotif Jepang ini menggelar

Daihatsu Dealers Convention VI 2007 di Jakarta, Kamis (15/2). Acara tersebut

itu dihadiri oleh seluruh dealer di Indonesia.

Sumber:

Republika,

Sabtu, 17 Februari 2007

Berikan penilaian terhadap penampilan temanmu dengan

menggunakan rubrik penilaian berikut ini!

No

Aspek

Indikator

Ya

T

idak

1.

Jeda

Apakah pembacaan dilakukan per

satuan makna bukan per kata?

2.

Lafal/vokal

Apakah setiap kata dilafalkan

dengan jelas baik vokal maupun

konsonan?

263

Perindustrian

3.

Intonasi

Apakah tinggi rendahnya nada,

keras lunaknya suara, cepat

lambatnya pembacaan sudah diatur

sesuai dengan isi kalimat dalam teks

berita?

4.

Mimik

Apakah ekspresi wajar dan sesuai

dengan isi berita yang dibacakan?

5.

Pernapasan

Apakah pembaca dapat mengatur

napasnya dengan baik dan tidak

terlihat terenga-engah?

Kriteria penilaian:

Setiap jawaban ya diberi nilai 20. Jadi, nilai terttinggi adalah seratus.

C. Menulis Slogan dan Poster

Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini kamu diharapkan dapat:

z

menulis slogan dan poster dengan memilih kata dan kalimat yang bervariasi

dan meyakinkan pembaca dan

z

membuat slogan dan poster secara kreatif dan menarik untuk ditampilkan.

Kamu tentu sering melihat poster. Poster adalah plakat yang dipasang di

tempat umum. Poster dapat ditemukan di koran, majalah, atau papan-papan

reklame di tempat-tempat strategis (persimpangan jalan raya, terminal, stasiun

kereta api, pasar, dan lain-lain).

Dilihat dari tujuannya, poster dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu

poster pengumuman dan poster iklan. Poster pengumuman berisi

pemberitahuan kepada khalayak ramai tentang suatau kegiatan yang akan

diselenggarakan sehingga masyarakat mengikuti kegiatan sesuai isi

pengumuman. Poster iklan berisi penawaran produk tertentu agar masyarakat

tertarik untuk memiliki atau membeli produk yang ditawarkan.

264

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Diskusikan dalam kelompok belajarmu contoh poster berikut ini dari

segi isi, bahasa, tata letak, serta gambarnya!

1. Menulis poster

Menulis atau membuat poster iklan dan poster pengumuman pada

dasarnya berbeda. Dengan demikian, langkah-langkah pembuatannya pun

berbeda. Untuk melihat perbedaan kedua jenis poster tersebut, lakukan

kegiatan berikut ini.

Kegiatan 1:

Membuat poster pengumuman

a. Tentukan kegiatan yang kamu umumkan, misalnya lomba baca puisi,

lomba mengarang, lomba pidato, pentas seni, dan lain-lain.

b. Tentukan unsur-unsur yang akan kamu umumkan. Unsur-unsur yang

terdapat dalam kegiatan yang satu tentu berbeda dengan unsur-unsur

yang terdapat dalam kegiatan yang lain.

c. Perhatikan unsur-unsur kegiatan itu seperti contoh dalam kolom berikut

ini.

Wawasan

Poster:

plakat yang

dipasang di tempat

umum.

Slogan:

perkataan atau

kalimat pendek yang

menarik atau mencolok

atau mudah diingat

untuk memberitahukan

sesuatu.

Reklame:

pemberitauan

kepada umum tentang

barang dagangan (de-

ngan kata-kata yang

menarik, gambar, dan

sebagainya) supaya laku.

Reklame juga dapat

diartikan iklan.

265

Perindustrian

No. Kegiatan

Unsur

1.

Lomba

a. Tema

b. Syarat peserta lomba

c. Pendaftaran (tempat, waktu)

d. Tempat dan waktu pelaksanaan lomba

e. Hadiah

2.

Pentas Seni

a. Jenis pementasan

b. Waktu dan tempat

c. Harga tiket

d. Pelaksana

3.

Seminar

a. Tema

b. Pembicara

c. Waktu dan tempat

d. Undangan

d. Catatlah unsur-unsur tersebut menjadi poster yang baik dengan

memperhatikan ukuran huruf, jenis huruf, tata letak, dan pemilihan

jenis warna huruf dengan memperhatikan unsur artistik agar tampilan

poster menjadi menarik.

e. Lengkapi poster yang kamu buat dengan gambar yang sesuai dan

menarik.

Kegiatan 2:

Membuat poster iklan

a. Tentukan barang atau jasa yang akan diiklankan. Barang atau jasa dapat

berupa apa saja, misalnya makanan, obat, sabun, sampo, jasa

pengobatan, dan perbankan.

b. Pilihkah kata-kata yang singkat, padat untuk menawarkan barang atau

jasa yang dimaksud. Gunakan kata-kata yang indah dan mudah

dikenal masyarakat. Kata-kata indah dan mudah dikenali seperti itu

dapat berupa slogan.

c. Carilah atau buatlah gambar yang mendukung untuk lebih

memperindah dan menambah daya tarik poster yang kamu buat.

266

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

2. Menulis slogan

Banyak sekali poster atau iklan jasa maupun barang yang menggunakan

slogan-solgan tertentu untuk memikat pelanggan atau pembelinya. Slogan

berupa ungkapan yang khas, indah, unik, dan mudah dikenali.

Perhatikan contoh poster yang di dalamnya terdapat kalimat slogan

berikut ini!

Perhatikan pula slogan-slogan produk atau jasa berikut ini, kemudian

tentukan pemilik produk atau jasa pembuat slogan.

No.

Slogan

Pembuat atau pemilik

Produk atau Jasa

1.

Terus Terang Philips Terang Terus

Lampu Philips

2.

Pakai hitam, siapa takut?

3.

Bagaimanapun, Honda tetap lebih

unggul.

4.

Yang lain pasti ketinggalan

5.

Kebanggan bersama milik bangsa

6.

Buat anak kok coba-coba

7.

Untuk Anda kami ada

8.

Tiada tanding, tiada banding

267

Perindustrian

Dengan membaca slogan-slogan tersebut apa yang ada dalam benak

kamu? Tentu kamu akan mengingat-ingat atau terbayang-bayang dengan

produk-produk atau jasa tertentu yang ditawarkan. Kalau kamu amati, slo-

gan yang menawarkan produk atau jasa selalu menonjolkan kelebihan-

kelebihan produk atau jasa yang dimiliki dengan menggunakan kata-kata

yang khas, unik, indah, dan mudah dikenali masyarakat.

Kegiatan 3:

Menulis slogan

a. Buatlah slogan yang berkaitan dengan keunggulan sekolahmu.

b. Carilah kekhususan sekolahmu yang merupakan kelebihan-kelebihan

sekolahmu itu.

c. Pilih salah satu kekhususan itu untuk ditonjolkan yang merupakan

kelebihan yang tidak dimiliki sekolah lain.

d. Pilihlah kata-kata atau ungkapan khusus yang menarik dan indah untuk

mengungkapkan kekhususan yang dimiliki sekolahmu.

Uji Kompetensi

Tulislah slogan yang berisi imbauan atau ajakan untuk melakukan penghijauan

di berbagai tempat untuk mengurangi dampak pemanasan global yang makin

terasa dari waktu ke waktu!

Akhadiah, Sabarti; Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. 1991.

Pembinaan

Kemampuan Menulis

. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Alwi, Hasan. dkk..(Ed.) 2000.

Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga

.

Jakarta: Balai Pustaka.

Asmara, Adhy. 1983.

Apresiasi Drama

. Yogyakarta: Nur Cahaya.

Dahlan, M.D. (Ed.) 1990.

Model-Model Mengajar

. Bandung: CV Diponegoro.

Depdikbud. 2001.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. 2002.

Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

:

Konsep Dasar

Jakarta: Direktorat SLTP Ditjen Dikdasmen Depdiknas.

Depdiknas. 2002.

Ringkasan Kegiatan Belajar Mengajar

. Jakarta: Pusat Kurikulum

Balitbang Depdiknas.

Depdiknas. 2003.

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

.

Jakarta: Balai Pustaka.

_______. 2003.

Pedoman Umum Pembentukan Istilah

: Jakarta: Balai Pustaka.

_______. 2003.

Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)

.

Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Ditjen Dikdasmen

Depdiknas.

DePorter, Bobbi, Mike Hernacki. 2000.

Quantum Learning: Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan

. Bandung: Penerbit Kaifa.

DePorter, Bobbi, Mark Readon, dan Sarah Singer-Nourie. 2002.

Quantum

Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas

.

Bandung: Penerbit Kaifa.

Djajasudarma, T. Fatimah. 1993.

Semantik 1 dan 2

. Bandung: Eresco.

Effendi, S. l978.

Bimbingan Apresiasi Puisi. Ende Flores NTT

: Penerbit Nusa Indah.

Genesee, Fred dan John A. Upshur. 1997.

"Classroom-Based Evaluation in Second

Language Education"

. Cambridge: Cambridge University Press.

Goleman, Daniel. 1997.

Emotional Intelligence, terjemahan T. Hermaya

. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

269

Daftar Pustaka

Hairston, Maxine.

Contemporary Composition, Short Edition

. Boston: Houghton

Mifflin Company, 1986.

Haryadi dan Zamzani. 1997.

Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia

.

Jakarta: Depdikbud.

Joyce, B. dan Weil, M. 1986.

Models of Teaching. New Jersey

: Prentice-Hall, Inc.

Jumariam, Meity T. Qodratillah, dan C. Ruddyanto. 1995.

Pedoman Pengindonesia

Nama dan Kata Asing

. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa.

Keraf, Gorys. 1985.

Argumentasi dan Narasi

. Jakarta: Gramedia.

_______. 1991.

Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia

. Jakarta: Grasindo.

_______. 2000.

Diksi dan Gaya Bahasa

. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

_______. 2001.

Komposisi

. Semarang: Bina Putra.

Lie, Anita. 2005.

Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-Ruang Kelas

. Jakarta: Gramedia Widiasarana.

Nurgiyantoro, Burhan. 2001.

Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra

.

Yogyakarta: PT BPFE Yogyakarta.

Rifai, Mien A. 2004.

Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan

Karya Ilmiah Indonesia

. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ronnie M., Dani. 2006.

The Power of Emotional & Adversity Quotient for Teachers:

Menghadirkan Prinsip-Prinsip Kecerdasan Emosional dan Adversitas

dalam Kegiatan Belajar Mengajar

. Jakarta: Penerbit Hikmah (PT Mizan

Publika).

Sugihastuti. 2000.

Bahasa Laporan Penelitian

. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugono, Dendy. 2002.

Berbahasa Indonesia dengan Benar

. Jakarta: Puspa Swara.

_______. 2003.

Ensiklopedia Sastra Indonesia Modern

. Jakarta: Pusat Bahasa.

Suwandi, Sarwiji. 2003.

"Peranan Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa

Indonesia Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi"

Makalah

disajikan dalam Kongres Bahasa Indonesia VIII yang diselenggarakan

oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Hotel Indonesia

Jakarta, 14-17 Oktober 2003.

_______. 2004a.

"Penilaian Berbasis Kelas dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia."

Makalah disajikan pada Konferensi Linguistik Nasional yang

diselenggarakan Unika Atmajaya Jakarta.

270

Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs

_______. 2004b.

"Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia."

Makalah disajikan pada Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa yang

diselenggarakan Program Pascasarjana UNS.

_______. 2006.

"Model-Model Pembelajaran Inovatif: Upaya Mengefektifkan

Pembelajaran Bahasa Indonesia".

Makalah disajikan pada Work-Shop

yang diselenggarakan LPMP Prov. Jateng.

Tarigan, Henry Guntur. 1986.

Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa

.

Bandung: Angkasa.

_______. 1986.

Pengajaran Semantik

. Bandung: Angkasa.

Waluyo, Herman J. 1987.

Teori dan Apresiasi Puisi

. Jakarta erlangga

_______. 2001.

Pengkajian Sastra Rekaan

. Salatiga: Widyasari Press.

_______. 2002.

Apresiasi Puisi

. Jakarta: Gramedia.

Widyamartaya, A. dan V. Sudiati. 2004.

Kiat Menulis Esai Ulasan

. Jakarta:

Grasindo.

Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani. 2007.

Strategi

Pembelajaran Aktif

. Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga.

271

Daftar Pustaka

SUMBER BAHAN

Alisjahbana, Sutan Takdir. 2004. Puisi Lama. Jakarta: Dian Rakyat

Anwar, Chairil. 2006. Cahiril Anwar:Aku ini Binatang Jalang, Koleksi Sajak 1942-

1949. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Bestari, Gisantia. 2006. Back Street Aja. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Dini, N.H. 1986. Pertemuan Dua Hati.

Horizon, No. 9, September 1981

http://www.sman103-jkt.sch.id/?task=fullart&PID=4

http://sman103-jkt.sch.id/images/art/image/before.jpg

Iskandar, Nur Sutan. 2002. Salah Pilih. Jakarta. Balai Pustaka.

Kayam, Umar. 2002. Jalan Menikung (Para Priyayi). Jakarta : PT Pustaka Utama

Grafiti

Sinar Harapan, 2003

Mardiyah, Sri dan Umi Istiqomah. 2001. Kirana, Kumpulan Kisah Drama Anak-

anak. Surakarta: CV. SETI-AJI.

Mihardja, Achdiat K. . 1993. Bentrokan dalam Asrama. Jakarta: Balai Pustaka.

Moeis, Abdoel. 1995. Salah Asuhan. Jakarta: Balai Pustaka.

272

Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs

Nuranindya, Dyan. 2004. Dealova. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

_______. 2006. Rahasia Bintang. Jakarta: PT Gramedia Utama.

Rani, Supratman Abdul. 1999. Ikhtisar Roman Sastra Indonesia. Bandung:

Pustaka Setia.

Sukirnanto, Slamet. Catatan Suasana (Kumpulan Puisi).

Setiyanto. 2005. Orang Tua Ideal dari Perspektif Anak. Jakarta: Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Tohari, Ahmad. 2005. Senyum Karyamin. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Torashyngu, Luna. 2006. Victory. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Jawa Pos, 7 Juli 2007

Jawa Pos, 11 Agustus 2007.

Kompas, 27 Oktober 2001

Kompas, 26 Februari 2006

Kompas, 26 Februari 2007

Kompas, 3 Maret 2007

Republika, 22 Oktober 2002

Republika, 23 Februari 2007

Republika, 24 Desember 2006

Republika, 24 Februari 2007

Republika, 26 November 2006

Republika, 4 Maret 2007

Republika, 17 Februari 2007

Republika, 17 Februari 2007

Republika, 22 Oktober 2002

Seputar Indonesia, 20 Agustus 2007

Solo Pos, 17 Juni 2004

Solo Pos, 21 Februari 2005

Suara Karya, 12 Februari 2004

Suara Karya, 2 Maret 2005

Suara Karya, 10 Juli 2004

Suara Karya, 23 Juli 2006

Suara Merdeka, 14 Juni 2004

Trubus, 2 Oktober 2006

SUMBER GAMBAR TEMATIK

1. Teropong Bintang (Pelajaran I) http://www.jabarprov.go.id/jabar/files/

DSCN1397.jpg

2. Candi Trowulan (Pelajaran II) http://pier67.chez-alice.fr/INDO/

ind1_34.jpg&imgrefurl=http://trowulan.com/

&h=360&w=555&sz=37&hl=id&start=10&tbnid=FjCO6G05lCxizM:&tbnh=86&tbnw=133&prev=/

images%3Fq%3Dtrowulan%26gbv%3D2%26svnum%3D10%26hl%3Did%26sa%3DG

3. Pantai Parangtritis (Pelajaran III), Kompas 27 Oktober 2001

4. Pasar Tempat Transaksi (Pelajaran IV) bataknews.files.wordpress.com/.../

100_0772.jpg

5. Hand Phone, Sarana Komunikasi Cepat (Pelajaran V)

(http://images.google.co.id/images?hl=id&q=handphone&gbv=2)

6. Permainan Sepakbola (Pelajaran VI), sumber: Kompas, 26 Februari 2006

7. Kegiatan Kepanduan (Pelajaran VII) www.presidenri.go.id/

imageGalleryD.php/1469.jpg

8. Peluncuran Roket (Pelajaran VIII) http://obengware.com/news/Image/

2007mei/04

(http://images.google.co.id/images?hl=id&q=peluncuran+roket&gbv=2)

9. Rumah Sakit (Pelajaran IX) (dokumen penulis)

10. Pabrik (Pelajaran X)

273

Daftar Pustaka

274

Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs

adegan

: pemunculan tokoh baru atau pergantian susunan (layar) pada

pertunjukan wayang; bagian babak dalam lakon (sandiwara,

film)

aerobik

:

berrsifat memerlukan oksigen bagi kehidupannya

aerobika

:

senam secara teratur di udara terbuka untuk menjaga

kesehatan

aktor

:

pria yang berperan di atas pentas, di radio, televisi atau film;

orang yang berperan dalam suatu kejadian penting; pelaku

aktris

: wanita yang berperan

di atas pentas, di radio, televisi atau film

aliterasi

:

sajak awal (untuk mendapatkan efek kesedapan bunyi),

pengulangan bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan.

ameliorasi

:

cara berusaha untuk memperoleh kenaikan produksi serta

menurunkan biaya pokok; peningkatan nilai makna dari

makna yang biasa atau buruk menjadi makna yang baik

analisis

:

penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui

keadaan yang sebenarnya; penguraian suatu pokok atas

berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri;

penjabaran sesudah dikaji dengan sebaik-baiknya; proses

pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan

kebenarannya

analitis

: bersifat (menurut) analisis

antagonis

:

orang yang suka menentang (melawan dsb); tokoh dalam

karya sastra yang merupakan penentang dari tokoh utama

antologi

:

kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa or-

ang pengarang

apresiatif

:

bersifat menghargai terhadap sesuatu

argumen

:

alasan yang dapat dipakai untuk memperkuat atau menolak

suatu pendapat, pendirian, atau gagasan

asonansi

:

perulangan bunyi vokal dalam deretan kata; purwakanti

atlet

:

olahragawan terutama yang mengikuti perlombaan atau

pertandingan

babak

: bagian besar dalam suatu lakon atau drama (terdiri atas

beberapa adegan); bagian dari suatu keseluruhan proses,

kejadian, atau peristiwa; bagian permainan yang tertentu

waktunya; ronde

brifing

:

petunjuk lisan untuk melaksanakan tugas (pekerjaan) yang

harus dijadikan panduan; taklimat; arahan; santiaji

denah

:

gambar yang menunjukkan letak kota, jalan, peta; gambar

rancangan (rumah, bangunan dsb)

departemen

:

lembaga tinggi pemerintahan yang mengurus suatu bidang

pekerjaan negara dengan pimpinan seorang menteri; bagian

dari fakultas, biasanya dikepalai oleh ketua jurusan yang

menggarap sekelompok disiplin ilmu yang tercakup dalam

suatu bidang studi tertentu; cabang pekerjaan yang dikepalai

oleh manajer tunggal

deskripsi

:

pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas

dan terinci; uraian

diagnosis

:

penentuan jenis penyakit dengan meneliti (memeriksa) gejala-

gejalanya; proses pemeriksaan terhadap suatu hal

dinamis

:

penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan

mudah menyesuaikan diri dengan keadaan dsb; mengandung

dinamika

domestik

:

berhubungan dengan atau mengenai dalam negeri; mengenai

(bersifat) rumah tangga

draf

:

rancangan atau konsep (surat atau tulisan); buram

efektif

:

ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya; manjur atau

mujarab (tentang obat); dapat membawa hasil, berhasil guna

(tentang usaha atau tindakan); mulai berlaku

eksternal

:

ekstern; datang dari luar; bersangkutan dengan hal-hal luar

fiksi

:

cerita rekaan (roman, novel dsb); rekaan; khayalan; tidak

berdasarkan kenyataan; pernyataan yang hanya berdasarkan

khayalan atau pikiran

final

:

tahap (babak) terakhir dari rangkaian pemeriksaan pekerjaan,

pertandingan; tahap penyelesaian

format

:

bentuk dan ukuran (buku, surat kabar, dan sebagainya)

frekuensi

:

kekerapan; jumlah getaran gelombang suara per detik

globalisasi

:

proses masuknya ke ruang lingkup dunia

identifikasi

:

tanda kenal diri; bukti diri

imajinasi

:

daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau

menciptakan gambar-gambar (lukisan, karangan); khayalan

imajinatif

:

mempunyai atau menggunakan imajinasi; penuh daya khayal;

bersifat khayal

275

Glosarium

inkubasi

: masa dari saat penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh (saat

penularan) sampai ke saat timbulnya penyakit itu; masa tu-

nas; proses pengeraman telur (dengan pengeraman atau

pemanasan buatan)

inspirasi

:

ilham

institusi

:

pelembagaan; pranata; sesuatu yang dilembagakan oleh

undang-undang, adat atau kebiasaan (seperti perkumpulan,

paguyuban, organisasi sosial, kebiasaan berhalal bi halal pada

hari lebaran; gedung tempat diselenggarakannya kegiatan

perkumpulan atau organisasi

intensif

:

secara sungguh-sungguh (giat dan secara mendalam) untuk

memperoleh efek yang maksimal, terutama untuk memperoleh

hasil yang diinginkan dalam waktu yang lebih singkat

internal

:

menyangkut bagian dalam (tubuh, diri, mobil dsb); dalam

(negeri)

intrinsik

:

terkandung di dalamnya

klimaks

:

puncak dari suatu kejadian, hal, peristiwa, keadaan dsb yang

berkembang secara berangsur-angsur; kejadian atau adegan

yang paling penting atau menarik

klitik

:

bentuk yang terikat secara fonologis tetapi berstatus kata karena

dapat mengisi gatra pada tingkat frasa atau klausa

koleksi

:

kumpulan (gambar-gambar, benda-benda bersejarah, lukisan

dsb) yang sering dikaitkan dengan minat atau hobi objek;

kumpulan yang berhubungan dengan studi penelitian

komunikatif

:

dalam keadaan dapat saling berhubungan (mudah dihubungi)

mudah dipahami (dimengerti)

konduite

:

peri kelakuan, kemampuan, atau kepatuhan terhadap tata

tertib (tentang pegawai)

konflik

:

percekcokan, pertentangan; perselisihan; ketegangan atau

pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama (pertentangan

antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri suatu tokoh,

pertentangan dua tokoh dan sebagainya)

konservasi

:

orang yang mempertahankan kelestarian alam atau

lingkungan

koridor

:

lorong dalam rumah; lorong yang menghubungkan antara

suatu gedung dengan gedung yang lain; tanah (jalan) yang

menghubungkan daerah terkurung

276

Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs

kritis

:

gawat, genting, tentang suatu keadaan, keadaan yang

menentukan tentang berhasil atau gagalnya suatu usaha;

bersifat tidak lekas dapat percaya; bersifat selalu berusaha

menemukan kesalahan atau kekeliruan; tajam dalam

penganalisisan

kualitas

:

tingkat baik buruknya sesuatu, kadar; deraj atau taraf

kuantitas

:

banyaknya (benda dsb); jumlah

media massa: sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk

menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas

moderator

:

orang yang bertindak sebagai penengah (hakim, wasit, dsb);

pemimpin sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada

acara pembicaraan atau pendiskusian masalah; alat pada

mesin yang mengatur atau mengontrol aliran bahan bakar

atau sumber tenaga

narasumber

:

orang yang memberi (mengetahui secara jelas atau menjadi

sumber) informasi; informan

notulen

:

catatan singkat mengenai jalannya persidangan (rapat) serta

hal yang dibicarakan dan diputuskan

notulis

:

orang yang bertugas membuat notula (catatan rapat)

objektif

:

mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi

pendapat atau pandangan pribadi

operasional

:

secara (bersifat) operasi; berhubungan dengan operasi;

pelaksanaan rencana yang telah dikembangkan

opini

: pendapat,

pikiran, pendirian

panel

:

kelompok pembicara yang dipilih untuk berbicara dalam

diskusi dan menjawab pertanyaan di depan hadirin (penonton,

pendengar)

peyorasi

:

perubahan makna yang mengakibatkan sebuah ungkapan

menggambarkan sesuatu yang lebih tidak enak, tidak baik,

dsb

portofolio

:

tas untuk surat-surat; sampul kulit; dompet

protagonis

:

tokoh utama dalam cerita rekaan; penganjur suatu paham

refleksi

:

gerakan, pantulan di luar kemauan (kesadaran) sebagai

jawaban suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar

rima

:

pengulangan bunyi yang berselang baik di dalam larik sajak

maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan

277

Glosarium

roket

: peluru

berbentuk silinder yang digerakkan dengan reaksi mo-

tor dan dapat bekerja di luar atmosfer; projektil

seminar

:

pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah

di bawah pimpinan ahli (guru besar, pakar, dan sebagainya)

simposium

:

pertemuan dengan beberapa pembicara mengemukakan

pidato singkat tentang topik tertentu atau beberapa aspek dari

topik yang sama; kumpulan pendapat tentang sesuatu,

terutama yang dihimpun atau diterbitkan; kumpulan konsep

yang diajukan oleh beberapa orang atas permintaan suatu

panitia

sinopsis

:

ikhtisar karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama-

sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu;

ringkasan; abstraksi

sistematis

:

teratur menurut sistem; memakai sistem; dengan cara yang

diatur baik-baik

sistematika

:

pengetahuan mengenai klasifikasi (penggolongan); ilmu

mengenai taksonomi tumbuh-tumbuhan atau hewan dengan

memperhatikan kekerabatan dan evolusinya secara

eksperimental

skenario

: rencana lakon sandiwara atau film berupa adegan demi adegan

yang tertulis secara terperinci

solusi

:

penyelesaian; pemecahan (masalah dsb); jalan keluar

statis

:

dalam keadaan diam (tidak bergerak, tidak aktif, tidak berubah

keadaannya); tetap

teater

: gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara dsb;

ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke

belakang untuk mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah;

seni drama; sandiwara; pementasan drama sebagai suatu seni

atau profesi; drama

tersirat

:

tersimpul (tentang tali-tali jala); terkandung; tersembunyi (di

dalamnya)

tersurat

:

telah ditulis, tertulis; telah ditakdirkan

tipografi

:

ilmu cetak; seni percetakan

transkrip

: salinan

278

Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs

adegan

aerobik

aerobika

aktor

aktris

aliterasi

ameliorasi

analisis

analitis

antagonis

antologi

apresiatif

argumen

asonansi

atlet

babak 14,

brifing

denah

departemen

deskripsi

diagnosis

dinamis

domestik

draf

efektif

eksternal

fiksi

final

format

frekuensi

globalisasi

identifikasi

imajinasi

imajinatif

inkubasi

inspirasi

institusi

intensif

internal

intrinsik 14,

klimaks

klitik

koleksi

komunikatif

konduite

konflik

konservasi

koridor

kritis

kualitas

kuantitas

media massa

moderator

narasumber

notulen

notulis

objektif

operasional

opini

panel

peyorasi

portofolio

protagonis

refleksi

rima

roket

279

Indeks

seminar

simposium

sinopsis

sistematis

sistematika

skenario

solusi

statis

teater

tersirat

tersurat

tipografi

transkrip